MERAPI I'M IN LOVE
Ini cerita ku waktu naik gunung ...............

Sudah lama sich...... waktu masa-masa kuliah dulu. Sekarang kan kami sudah di wisuda semua, sudah tua kali yeee. He..he..he.. tapi masih imut-imut koq, kata orang-orang.

Sapa yang gak semangat menyambut tahun baru ??!
Pasti semua senang, menyambut datangnya tahun baru. Semua orang baik tua, muda, anak-anak semua menikmati datangnya malam tahun baru, tak terkecuali Aku n teman-teman.

Rencananya aku n teman-teman (Rika, Ani, Isil n Mini) kami berempat mo menikmati malam tahun baru di bawah jam gadang Bukittinggi sambil menikmati pesta kembang api sampai pagi. Gak tahunya rencana berubah ketika kami menunggu bus ke Bukittinggi, salah satu temen ku (Isil) ketemu sama temanya anak UNAND (Universitas Andalas) mereka mo naik gunung (mendaki) ke Merapi, Kami ditawari untuk ikut bersama mereka. Pada awalnya salah satu temen ku (ani) menolak untuk ikut naik gunung, karena mendaki butuh fisik yang kuat dan mental yang matang, padahal kami tidak memiliki persiapan apa-apa baik fisik, peralatan untuk naik gunung mulai dari tenda, pakaian dingin pokok nya peralatan yang diperlukan untuk mendaki. Tapi isil begitu ingin sekali mendaki. Walaupun dengan sedikit berat hati akhirnya kami semua ikut mereka (anak UNAND) naik gunung tanpa persiapan apa-apa, kami naik gunung cuma bawa badan masing-masing aja dengan gaya yang gak mencerminkan seorang pendaki sejati, karena gak ada niat untuk naik gunung (naik gunung nekat).

Kalau aku ingat waktu itu rasanya lucu banget, karena kami naik gunung seperti orang mo jalan-jalan ke mall. Isil pakai sepatu hak tinggi dan gak bawa apa-apa cuma jaket aja dalam tasnya yang seperti orang ke mall, aku gak bawa apa-apa hanya pakai jaket, sendal jepit plus kaos kaki, sementara ani pakai jaket n bawa tas kecil gak ada isinya dan mini juga bawa tas kecil kosong dan pakai jaket. Bagi Isil dan mini ini pertama kalinya mereka mendaki, aku n ani sudah pernah merasakan naik gunung mungkin untuk yang kedua kalinya.

Akhirnya kami berangkat dari padang menuju ke koto baru. Setelah tiba di Koto baru, udara dingin mulai menusuk tulang, kami makan dulu untuk mengumpulkan energi, dilanjutkan dengan sholat isya di mesjid koto baru. Selesai sholat kami memulai pendakian dan mendaftarkan nama di pos pasanggrahan, tempat memulai pendakian tersebut dan membayar retribusi kepada penjaga pos lalu perjalanan dilanjutkan.

bersambung ........



1 Response
  1. Fitriany Says:

    Wuahahahaha...jadi penasaran nih, rika masih ingat gak kejadian itu..my sweet memory..
    Love you..